Dunia Emang Tercipta Untuk Ga Adil

21:33

Dunia emang tercipta untuk ga adil.

Tuhan menciptakan lelaki yang perkasa, dengan wanita yang lemah.

Tuhan menciptakan si Kaya yang berkuasa, dan si miskin yang sering berlinang air mata.

Tuhan menciptakan proses Tua yang lemah, dengan muda yang penuh tenaga.

Hanya di mata Tuhan perbedaan itu bisa terlihat sama.

Di MataNya tak ada perbedaan rasa, dan kasta.

Semua terpukul rata, hanya untuk menyembahNya.

Di MataNya si Miskin bisa bersandar di kursi yang sama untuk berharap mendapatkan perlindunganNya.

Sekali lagi itu hanya di mata Tuhan yang Esa dan Bijaksana.

Tapi didunia yang diisi oleh para manusia? Mata serta rasa menunjukan perbedaannya.




Gue tinggal di Indonesia, negeri yang mengatasnamakan "Setiap manusia mendapatkan hak dan kewajiban yang sama". Kata-kata klasik dan klise yang selalu jadi cover dari negeri ini. Di sini Rupiah menancapkan taji untuk membunuh nurani. Harta, Tahta, Kejayaan jadi poin utama dari semuanya. Ketika Harta dan Tahta sudah ditangan, semua seolah bisa di beli. Bahkan tawa dan canda yang biasa keluar secara tulus dari nurani, sekarang sudah mampu untuk di beli.

Dari awal dunia emang udah tercipta buat ga adil, seperti kata pepatah "Yang kuat yang berkuasa". Yang lemah? Ya paling menderita, atau cuma bisa meneteskan air mata untuk mendapatkan belaian kasih dari Tuhan yang Maha Esa.


Realita yang ada,Kaya semakin berjaya, Miskin semakin menderita."Setiap manusia mendapatkan hak yang sama", gue sering mencoba menela'ah ulang kata-kata itu. Hak yang mana? Hak untuk menghirup udara? Atau hak untuk berdoa?. Ga heran kalo di negara "tercinta" gue ini, banyak yang hidup untuk membunuh, atau mati dengan terbunuh. Gue kadang ngerasa apa yang dilakuin oleh para begal, atau maling itu ga salah. Karena ga mungkin ada dari mereka yang emang bercita-cita untuk jadi seperti itu. Tuntutan perut, dan keadaan yang maksa mereka untuk jadi seperti itu.

Pemerintah sebagai "TANGAN KANAN TUHAN", seolah hanya memangkas masalah, tanpa mencari jalan keluar dari masalah. Ada maling, di tangkap, ada rampok dibunuh. Percayalah hal itu emang nutup masalah, tapi ya balik lagi itu cuma sementara. Analoginya perut yang kenyang ga bakalan kenyang untuk selamanya. Kadang yang dibutuhin itu bukan ketegasan, tapi kecerdasan. Cerdas untuk mencairkan jalan keluar dari setiap masalah.

Ga bakal ada yang tersisa dari Negara dengan Rupiah yang menentukan segalanya. Ketika hukum dibeli, etika dan peraturan di bayarkan, ga ada lagi yang bakal bisa di pertahankan. Semua emang tercipta untuk ga sempurna, cuma? Ah sudahlah percuma berharap di Dunia yang Emang Tercipta Untuk Ga Adil. Yang tersisa hanya sudut pandang, dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

You Might Also Like

0 komentar