Lembar Omong Kosong

Bagi saya, film adalah sebuah seni untuk menjahit sebuah cerita agar tampak jadi lebih baik. 

DEMO-KERAS-I adalah projek film yang saya dan kawan-kawan garap pada akhir tahun 2016. Dengan saya sebagai sutradara, dan penulis cerita. 

 Memiliki waktu produksi tak lebih dari 10 hari, kami harus membuat sebuah film untuk mengikuti kompetisi yang diadakan oleh salah satu KBRI. 

Tak memiliki banyak dana produksi, membuat syarat utama film ini adalah murah. Memiliki waktu yang minim membuat syarat utama lainnya yaitu mudah. Agar film ini tetap menarik, maka untuk menambah 2 syarat utama tadi, diperlukan kedekatan cerita. 

Dalil inilah yang kemudian membuat DEMO-KERAS-I tercipta ketika "debat naskah" dilakukan. Tiga hari pra produksi, 2x24 jam produksi, dan 2 hari lainnya pasca produksi. Inilah Demo-Keras-I yang sudah 2 tahun lalu diproduksi, dan sudah tak lagi memenuhi syarat kompetisi, sehingga sudah sah untuk dibagi. 

 Film lengkapnya:

Dalam hidup aku meyakini banyak hal untuk dipercayai. Hal-hal inilah yang jadi pagar pembatas sekaligus penunjuk jalan bagi diri pribadi ketika terus berproses menjadi manusia yang juga terus bertumbuh.

"Setiap orang punya masa newbienya masing-masing, Jik"

Ujar kakak sepupu saat aku ga percaya diri menunjukkan karya tulis yang sedang digarap untuk diterbitkan menjadi sebuah karya lainnya.

Ah.

Kalimat itulah yang terus menjadi pengingat bahwa memang tak ada yang instant di dunia ini. 

Sebab kalimat itu jugalah, selama di bangku kuliah aku selalu semangat untuk mencoba banyak hal. Bagian dari berproses, ujarku ketika kawan-kawan bertanya "banyak betul yang kau coba jik"

Silat, Film, Organisasi, Event, Announcer Radio, MC, sampai Teater. Semua dijalani meski tak semua bertahan lama, dan membuahkan prestasi.

Film pendek Go Love - Go Jek adalah salah satu hal menarik yang ku coba ketika berada di awal-awal kuliah.

Mencoba menjadi AKTOR!

Membawa diri ke dalam sebuah kompetisi yang diadakan oleh Gojek untuk membuat sebuah film pendek yang harus dipublikasikan.

Jelek, urusan belakang.

Ga bisa akting, itu hal wajar.

Karena ini yang dinamakan belajar.

Punya masa reading tak lebih dari 4 hari, project perdana sebagai aktor ini kemudian dimulai.

Tak butuh waktu lebih dari 12 jam, produksi pun selesai.

Dengan Heri sebagai Sutradara dan Penulis Cerita, Raspati sebagai Kameramen dan Editor, Yusron sebagai Kameramen, dan Ayesha sebagai lawan main, produksi yang tak lebih dari 12 jam memasuki masa pasca produksi.

Tak lama untuk film dijahit, dan tak butuh banyak pertimbangan untuk kemudian dipublikasikan.

Lewat youtube kita ajukan, lewat email kemudian kita menunggu pengumuman.

Naif berharap menang, pengumuman  datang dengan kita yang tak keluar sebagai pemenang.

Yak!

Begitulah seorang newbie memulai pengalaman dengan kekalahan.

Tapi tak apa, selagi kita tak merasa rendah diri, berproses pasti akan menunjukkan hasil dan bukti.