Sajak Kalbu.

23:30

Dengan semua deru dari rasa yang ada di dadaku,
Dengan segenap jiwa, ku coba mengolah rasa untuk beranikan diri dan mengira dengan asa apakah hal ini yang dinamakan cinta?.
Meski bibir masih malu untuk menuturkan nya.
Masih lafazh masih terlalu bisu untuk mengejanya.
Meski mata masih tak berani untuk melihat pasti.
Ku pastikan rasa yang ada dijiwa telah menuju ke arah yang sama.
Arah ketika sebuah senyuman mungil tak sengaja tertangkap oleh indera.
Tangkapan yang kemudian menumbuhkan sebuah makna berlafazh Cinta.
Cinta kepada seorang wanita bermata sendu berambut indah.
Yang ku pastikan tak tercipta lebih dari satu yang tercipta didunia.
Dengan semua indah yang telah tercipta.
Mungkin cuma doa yang dapat kuhaturkan untuk mengiringi malam mu yang indah.

You Might Also Like

1 komentar